Selasa, 02 November 2010

Proses Management Proyek

Topik
  • Manajemen Projek
  • Proses Perangkat Lunak dan Metrik Projek
  • Perencanaan Projek Perangkat Lunak
  • Manajemen Risiko
  • Penjadwalan dan pelacakan Projek
  • Software quality assurance (SQA)
  • Manajemen Konfigurasi Perangkat Lunak
Manajemen projek

 Fokus: SDM, masalah, proses
 SDM:
Rekrutmen, selection, manajemen kinerja, training,
compensation, pengembangan karir, organisasi dan
rencana kerja, dan pengembangan tim/kultur

 Masalah:
menetapkan lingkup, tujuan dan sasaran projek
mencari alternatif solusi
dekomposisi masalah
identifikasi teknis dan konstrain manajemen


Manajemen projek (2)

 Proses:
membuat kerangka kerja dengan rencana
komprehensif untuk penerapan pengembangan
perangkat lunak


Proses dan Metrik Perangkat Lunak

Definisi:
Dengan mengukur --> dapat memberikan
kuantitatif indikasi dari pengembangan, jumlah,
dimensi, kapasitas atau ukuran dari beberapa
atribut produk/proses
Pengukuran adalah aksi dari pendefinisian
suatu ukuran
Metrik merupakan ukuran derajat kuantitatif
dari atribut tertentu suatu sistem / komponen /
proses.


Metrik Projek

-Setiap projek dapat diukur:
-Input; mengukur sumber2 yang dipergunakan
Output; mengukur hasil kerja produk yang
diciptakan
-Result; mengukur indikasi-indikasi keefektifan
hasil kerja produk


Pengukuran Perangkat Lunak

-Metrik berorientasi ukuran
-Errors per KLOC
-Defect per KLOC
-$ per KLOC
-Pages of documentation per KLOC
-Errors per person-month
-LOC per person-moth
-$/page of documentation

Pengukuran Perangkat Lunak (2)

􀂄 Metrik berorientasi fungsi (Function Point)
FP = count-total x (0.65 + 0.01 x Σ Fi)
Define:
􀂅 Errors per FP
􀂅 Defect per FP
􀂅 $ per FP
􀂅 Page of doc per FP
􀂅 FP per person-month

Perencanaan Projek Perangkat Lunak

􀂄 Aktifitas pertama untuk memperkirakan kegiatan
projek meliputi : kompleksitas projek, ukuran
projek, tingkat ketidak pastian struktural (masalah)
􀂄 Tujuan:
􀂅mendapatkan kerangka kerja yang membantu
Manajer untuk membuat estimasi SDM, biaya
dan waktu.

Perencanaan Projek PL (2)

􀂄 Estimasi - Teknik Dekomposisi:
􀂅 Software sizing
􀂄 Fuzzy-logic sizing
􀂄 Function point sizing
􀂄 Standard component sizing
􀂄 Change sizing
􀂅 Estimasi berbasiskan masalah
􀂄 LOC-based estimation
􀂄 FP-based estimation
􀂄 Process-based estimation

Perencanaan Projek PL (3)

􀂄 AKTIFITAS :
􀃉 Penentuan lingkup projek : pertemuan user
􀃉 penentuan Sumber Daya : SDM, reuse P/L ,
sumber daya lingkungan
􀃉 Estimasi, never exact, disesuaikan setiap
saat,pilihan : tunda estimasi s/d selesai proyek
; mengacu projek serupa; teknik dekomposisi
sederhana (cost & effort), model empirik
(Harvard, Cocomo dll)
􀃉 Keputusan apakah Buat / Beli : outsourcing

Manajemen Risiko

􀂄 Strategi: reactive vs proactive
􀂄 Karakteristik P/L :
􀂅 uncertainty
􀂅 loss
􀂄 Katagori Risiko :
􀂅 Ukuran produk
􀂅 Dampak bisnis
􀂅 karakteristik kustomer
􀂅 definisi proses
􀂅 lingkungan pengembangan
􀂅 teknologi yang akan dibuat
􀂅 jumlah satf dan pengalamannya.

Manajemen Risiko (2)

􀂄 Projeksi Risiko (estimasi risiko) :
􀂅Menetapkan suatu skala yang merefleksikan
kemungkinan risiko yang akan terjadi.
􀂅Memberikan gambaran konsekuensi risiko
􀂅Estimasi dampak risiko projek dan produk
􀂅Mencatat keseluruhan projeksi risiko secara akurat
untuk menghindari terjadinya kesalah pengertian.

Penjadwalan dan Pelacakan

Projek
􀂄 Mendefinisikan keseluruhan bagian pekerjaan dari
projek perangkat lunak
􀂄 Pemilihan bagian pekerjaan rekayasa perangkat
lunak
􀂄 Penghalusan bagian2 pekerjaan utama
􀂄 Mendefinisikan keterhubungan/jaringan seluruh
bagian pekerjaan
􀂄 Penjadwalan
􀂄 Pengawasan dan pelacakan penjadwalan

Sabtu, 09 Oktober 2010

MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO

Pengertian manajemen proyek dan resiko di dalam blog ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari manajemen proyek dan resiko. namun disini akan dijelaskan dalam 3 bagian, yaitu pengertian manajemen, pengertian proyek dan pengertian resiko. sehingga kita dapat mengetahui apa definisi sebenarnya dari manajemen proyek dan resiko itu sendiri.
A. pengertian Manajemen
pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:
1. manajemen sebagai suatu proses.
2. manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagai mana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3. Georçv R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer. Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul JTAe^Bnctíon of the Executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fajol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan GerQge K Terry.
2. Marry Parker FoUett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu

B. Pengertian Proyek
Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu  dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan keinginan daripada owner atau pemilik proyek dan spesifikasi yang ada. Dalam pelaksanaan proyek pemilik proyek dan pelaksana proyek mempunyai hak yang diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu yang telah disetujui bersama antar pemilik proyek dan pelaksana proyek.
C. Pengertian Resiko
para tokoh-tokoh memberikan pendapat yang berbeda-beda mengenai resiko, antara lain :
1. Arthur Williams dan Richard, M. H. ”Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu”
2. A. Abas Salim ”Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss)”
3. Soekarto ”Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa”
4. Herman Darmawi ”Resiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan”.
5. Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S. ”Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko”
6. Sri Redjeki Hartono ”Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian”
7. Subekti “Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena sutau kejadian di luar kesalahan salah satu pihak”
8. Ahli Statistik Resiko adalah derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen proyek dan resiko adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan yang memperkirakan suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian.

Kamis, 07 Oktober 2010

SEJARAH BETAWI

    Suku Betawi 

Pada tahun [[1930]], kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk [[Batavia]] waktu itu.

[[Antropologi|Antropolog]] Universitas Indonesia lainnya, Prof Dr [[Parsudi Suparlan]] menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukan kelompok etnis itu juga belum mengakar. Dalam pergaulan sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang [[Kemayoran]], orang [[Senen]], atau orang [[Rawabelong]].

Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup yang lebih luas, yakni [[Hindia Belanda]], baru muncul pada tahun [[1923]], saat [[Husni Thamrin]], tokoh masyarakat Betawi mendirikan [[Perkoempoelan Kaoem Betawi]]. Baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.

Ada juga yang berpendapat bahwa orang Betawi tidak hanya mencakup masyarakat campuran dalam benteng Batavia yang dibangun oleh Belanda tapi juga mencakup penduduk di luar benteng tersebut yang disebut masyarakat proto Betawi. Penduduk lokal di luar benteng Batavia tersebut sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.

Selain itu, perjanjian antara Surawisesa (raja Kerajaan Sunda) dengan bangsa Portugis pada tahun 1512 yang membolehkan Portugis untuk membangun suatu komunitas di Sunda Kalapa mengakibatkan perkawinan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis yang menurunkan darah campuran Portugis. Dari komunitas ini lahir musik keroncong.